Jika dilihar dari strukturnya, senyawa asam karboksilat
merupakan senyawa polar. Sama halnya dengan alcohol, maka asam karboksilat
dapat membentuk ikatan hidrogen intermolekuler dengan sesama asam karboksilat
dalam bentuk dimer, yang karakter ikatannya jauh lebih kuat dari pada alcohol
yang bersesuaian. Sehingga titik didih asam karboksilat lebih tinggi dari pada
titik didih alcohol.
Dalam suasana basa, asam karboksilat dapat membentuk garamnya. Dan dengan adanya asam, asam karboksilat dapat kembali menjadi bentuk asamnya, seperti reaksi dibawah ini.
Dalam suasana basa, asam karboksilat dapat membentuk garamnya. Dan dengan adanya asam, asam karboksilat dapat kembali menjadi bentuk asamnya, seperti reaksi dibawah ini.
Keasaman
Asam Karboksilat dan Kebasaan Garam Karboksilat
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan kestabilan anion berarti akan menaikkan keasaman, dan faktor-faktor yang mengurangi kestabilan anion akan menyebabkan penurunan keasaman suatu asam karboksilat. Menurut teori asam-basa Bronsted Lowry, bila suatu asam karboksilat bersifat asam kuat, maka basa konjugasinya bersifat basa lemah, sebaliknya bila suatu asam karboksilat bersifat asam lemah, maka basa konjugasinya bersifat basa kuat.
Reaksi-reaksi pada asam
Karboksilat
Asam karboksilat dapat mengalami reaksi-reaksi kimia dalam beberapa cara sebagai berikut :
a. Reaksi pada gugus alkil yang dapat mengalami reaksi substitusi dan juga dapat teroksidasi.
b. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
c. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
d. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.
reaksi yang biasanya terjadi adalah :
Reaksi penetralan
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
Asam karboksilat dapat mengalami reaksi-reaksi kimia dalam beberapa cara sebagai berikut :
a. Reaksi pada gugus alkil yang dapat mengalami reaksi substitusi dan juga dapat teroksidasi.
b. Beraksi dengan melepaskan atom H+ , terutama bila direaksikan dengan logam alkali dan logam-logam yang sangat elektropositif.
c. Gugus OH dari karboksilat dapat bereaksi dengan alcohol, fosforil halide, tionil klorida dan dapat mengalami reaksi dehidratasi dengan menghasilkan anhidrida asam.
d. Gugus COOH dapat mengalami reaksi reduksi dan dekarboksilasi. Bentuk garam ammonium dan karboksilat dapat mengalami dehidratasi menghasilkan amida atau sianida.
reaksi yang biasanya terjadi adalah :
Reaksi penetralan
Asam karboksilat bereaksi dengan basa membentuk garam dan air.
Garam natrium atau kalium dari asam karboksilat suku tinggi dikenal sebagai
sabun. Sabun natrium disebut sabun keras, sedangkan sabun kalium disebut sabun
lunak. Sebagai contoh, yaitu natrium stearat (NaC17H35COO) dan kalium stearat
(KC17H35COO).
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
Asam alkanoat tergolong asam lemah, semakin panjang rantai alkilnya, semakin lemah asamnya. Jadi, asam alkanoat yang paling kuat adalah asam format, HCOOH. Asam format mempunyai Ka=1,8x10-4. Oleh karena itu, larutan garam natrium dan kaliumnya mengalami hidrolisis parsial dan bersifat basa.
·
Kekuatan dari ikatan yang diputuskan,
·
kestabilan ion yang terbentuk.
Dalam kasus ini, anda memutus ikatan dari molekul yang sama (antara O dan H)
jadi bisa dianggap kekuatan ikatan yang diputuskan adalah sama.Faktor yang paling penting dalam menentukan kekuatan relatif dari molekul adalah pada sifat dari ion ion yang terbentuk.Untuk selalu mendapatkan ion hidroksinium tidak perlu membandingkan itu. Yang perlu dibandingkan adalah sifat dari anion (ion negatif) yang berbeda-beda pada setiap kasus
Asam Etanoik
Asam etanoik memiliki struktur:
Salah datu turunan asam karboksilat yaitu anhidrida asam
Anhidrida merupakan
salah satu turunan asam karboksilat, sehingga dapat disebut juga dengan
anhidrida asam karboksilat. Suatu anhidrida mempunyai struktur dua molekul asam
karboksilat yang digabung menjadi satu dengan melepaskan air.
Sifat-sifat fisik anhidrida asam
Untuk
menjelaskan sifat-sifat anhidrida asam, kita akan mengambil contoh anhidrida
etanoat sebagai anhidrida asam sederhana. Anhidrida etanoat merupakan cairan
yang tidak berwarna dengan bau yang sangat mirip dengan asam cuka (asam
etanoat).
Bau ini
timbul karena anhidrida etanoat bereaksi dengan uap air di udara (dan
kelembaban dalam hidung) menghasilkan asam etanoat kembali. Reaksi dengan air
ini dibahas secara rinci pada halaman yang lain. (Halaman terkait di sebelah
kanan).
Kelarutan dalam air
Anhidrida
etanoat tidak bisa dikatakan larut dalam air karena dia bereaksi dengan air
menghasilkan asam etanoat. Tidak ada larutan cair dari anhidrida etanoat yang
terbentuk.
Titik didih
Anhidrida
etanoat mendidih pada suhu 140°C. Titik didih cukup tinggi karena memiliki
molekul polar yang cukup besar sehingga memiliki gaya dispersi van der Waals
sekaligus gaya tarik dipol-dipol.
Akan tetapi,
anhidrida etanoat tidak membentuk ikatan hidrogen. Ini berarti bahwa titik
didihnya tidak sama tingginya dengan titik didih asam karboksilat yang
berukuran sama. Sebagai contoh, asam pentanoat (asam yang paling mirip besarnya
dengan anhidrida etanoat) mendidih pada suhu 186°C
permasalahan:
Ada sebuah artikel mengatakan bahwa meniup makanan atau minuman saat panas itu bebahaya karena berbahaya alasannya:
karena CO2 yang keluar dari mulut bereaksi dengan air maka akan terjadi
H2CO3 dan asam ini adalah asam karbonat bukan asam asetat . Asam
karbonat meskipun bersifat asam, tetapi jenis ini juga banyak digunakan
pada minuman berkarbonat seperti yang kita jumpai di berbagai jenis
soft drink. Risiko bahaya yang diakibatkan oleh asam ini relatif jauh
dari apa yang dituliskan pada artikel itu. Efek asam yang dihasilkan
dapat terjadi jika berlangsung pada konsentrasi asam yang tinggi
sehingga menghasilkan kondisi pH larutan yang rendah. Mengingat asam
karbonat adalah termasuk asam lemah maka pH larutan juga tidak akan
terjadi sangat rendah. Pada konsentrasi rendah, efek asam dapat terjadi
jika terkena kontak terus menerus. Hal ini dapat terjadi seperti pada
kasus orang yang sering mengkonsumsi minuman soft drink, maka akan ada
efek pengeroposan gigi atau iritasi lambung.
jadi yang ingin saya tanyakan mengapa asam karbonat masih digunakan pada makanan padahal berbahaya bagi tubuh, adakah fungsi tertentu asam tersebut bagi tubuh atau kata lain keuntungan mengkonsumsi asam karbonat
apabila ada tolong dijelaskan reaksi yang terjadi pada tubuh sehingga fungsi asam berjalan ?
apabila ada tolong dijelaskan reaksi yang terjadi pada tubuh sehingga fungsi asam berjalan ?